Kamis, 24 Juni 2010

Siswa Tawuran, Tidak Boleh Sekolah Di Palembang

Mayor Ruslan. PE – Siswa yang sering menggelar tawuran disikapi serius oleh pelaksana tugas (plt) kadisdikpora kota Palembang Drs Riza Fahlevi MM. Pasalnya bagi siswa yang gemar tawuran dan dikeluarkan oleh pihak sekolahnya, maka siswa tersebut tidak boleh sekolah di kota Palembang.
Hal itu diungkapkannya saat silaturahmi dengan 1.250 kepala sekolah di aula SMKN 6 Palembang belum lama ini. Dikatakannya, sikap tawuran sangat bertentangan dengan dunia pendidikan. Apalagi tidak ada manfaat yang dihasilkan dari tawuran, bahkan juga dengan tawuran juga kerap kali membuat cidera bahkan bisa meninggal dunia. “Tawuran tidak mencerminkan orang yang terdidik, karena itu jika ada siswa yang gemar tawuran, dia tidak boleh sekolah di Palembang,”ujarnya kepada ribuan kepala sekolah yang hadir.
Bukan hanya itu saja, pada kesempatan tersebut pria yang dulunya menjabat Kepala bidang SMP/SM ini menegaskan, pada proses Penerimaan Siswa Baru (PSB) tidak ada transaksi jual beli bangku. Jika ada siswa yang mengundurkan diri, maka kursi dari siswa yang ditinggalkan tersebut harus tetap kosong. “Jika ada kursi yang kosong karena ditinggalkan pemiliknya, kepala sekolah jangan menggunakan kesempatan itu dengan menarik siswa yang tidak mengikuti jalur yang tersedia,”tegasnya.
Pada penerimaan PSB ini pihak sekolah juga tidak diperkenankan untuk memungut biaya administrasi atau semacamnya. Dikatakannya, semua kebutuhan tersebut sudah di tutupi dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). “PSB tidak boleh ada yang meminta uang, karena untuk biaya dari PSB ini sudah ada di BOS,”kata Riza.
Masih dikatakannya, jalur penerimaan PSB 2010 ini ada 3 macam, diantaranya Bersaing untuk mendapatkan sekolah yang statusnya RSBI atau unggulan, mengikuti jalur Penelusuran Minat Prestasi Akademik dan terakhir ikut pada jalur Tes Reguler yang dilaksanakan secara serempak disetiap sekolah. “Siswa bisa mengikuti jalur yang ada,”tegasnya.
Kepimpinannya di dunia Pendidikan saat ini, dia menerapkan kata kunci HEBAT yang berarti Hablumminannas, Etika, Beriman, Analisa, Terbaik dan Terdepan. Seperti Hablumminannas lanjutnya, jika hubungan antara pelaku pendidikan sudah harmonis maka seluruh program yang ada dapat berjalan dengan maksimal.
Begitu juga dengan Etika, seorang pendidik harus lebih mengutamakan etika dalam berbagai hal. Beriman, menjadi salah satu pondasi kuat yang harus dimiliki oleh semua orang. Analisa, sesuatu yang baru harus disikapi dengan menganalisa. Dan terakhir Terbaik dan Terdepan, dengan kata kunci HEBAT ini maka pendidikan di kota metropolis ini dapat menjadi yang terbaik dan terdepan. “Jika HEBAT sudah kita terapkan, insya allah kita akan selalu menjadi yang terbaik dan terdepan,”pungkasnya. RIS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut