Senin, 05 Juli 2010

Geliatkan Promo, Rangsang Pengunjung


Melirik Aktivitas Badan Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Palembang

Bambang Utoyo. PE – Minat baca masyarakat metropolis masih dibilang masih minim. Berbagai badan perpustakaan mulai tumbuh, namun hanya segilintir yang memanfaatkannya. Seperti Badan Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Palembang yang ada di jalan Bambang Utoyo, Kelurahan 5 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang.
Lengang dan tanpa pengunjung itulah yang dapat digambarkan saat wartawan Koran ini mengunjungi lembaga yang menyimpan seluruh arsip penting kota Palembang mulai tahun 1980, kemarin (5/7) sekitar pukul 10.30 WIB. Hanya terlihat sejumlah pegawai perpustakaan tengah sibuk dengan pekerjaannya di dalam ruang kerjanya masing-masing.
Perpustakaan yang baru diresmikan sejak 1 tahun yang lalu ini, boleh dibilang belum banyak yang mengetahui keberadaannya. Jika pun ada pengunjung yang datang, biasanya dari lembaga pendidikan yang sedang melakukan kunjungan. Padahal Perpustakaan tersebut menyimpan sejarah kota Palembang mulai dari G30S PKI hingga peristiwa pemilukada. Bukan itu saja ribuan buku pun tersedia di perpustakaan tersebut mulai dari buku untuk PAUD hingga Perguruan Tinggi, buku cerita juga di sajikan pada perpustakaan tersebut.
Nurhayati SSos Kepala Badan Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Palembang di temui diruang kerjanya mengatakan, diibaratkan sebagai seorang bayi , hal itu dapat menggambarkan perkembangan perpustakaan ini. Kendati koleksi buku yang disediakan di perpustakaan ini sudah mencapai 8 ribu eksemplar dari berbagai jenis buku, namun tidak membuat pengunjung untuk membaca di perpustakaan ini. “Pengunjung berkisar 10 hingga 20 orang setiap harinya, bahkan juga tidak ada pengunjung sama sekali,”katanya.
Untuk menarik minat pengunjung, berbagai promo sudah dilakukannya. Seperti mengadakan pameran buku, lomba bercerita dan masih banyak lagi. Namun harus diakuinya, pada kegiatan pameran buku mampu menarik masyarakat Palembang untuk membaca di perpustakaannya. “Terakhir kita menggelar pameran buku pada saat HUT Palembang kemarin, dan memang banyak pengunjung yang membaca buku kita,”akunya.
Didalam perpustakaan ini bukan hanya ada buku pengetahuan umum dan buku cerita saja, perpusatakaan ini juga memiliki ribuan arsip penting kota Palembang sejak tahun 1980. Bahkan arsip G30S PKI juga masih tetap utuh di perpustakaan ini. “Disini ada arsip dinas, instansi, BUMD dan ada juga arsip menuju statis. Maksudnya arsip sejarah Palembang, ya seperti pemilukada, peristiwa G30S PKI, adipura, bahkan arsip perizinan juga ada disini seperti IMB, SIUP dan SITU,”jelasnya.
Perpustakaan yang juga merupakan pembina dari seluruh perpustakaan yang ada di kota metropolis ini juga menerapkan klasifikasi penemu arsip cepat tepat. Dari sistem demikian, masyarakat akan memperoleh arsip yang dibutuhkan hanya menggunakan waktu 10 menit. “Sebelum menjadi perpustakaan memang disini merupakan pengarsipan sejak tahun 2001, dan baru setahun kemudian dijadikan juga perpustakaan,”imbuhnya.
Namun mengenai SIUP atau SITU biasanya memiliki masa habis waktu. Jika demikian, melalui izin walikota Palembang arsip tersebut harus dimusnahkan dengan cara dibakar. “Jadwal retensi arsipnya harus izin walikota, jadi tidak sembarangan memusnahkannya,”katanya.
Kedepan harapnya, lembaga perpustakaan ini terus mengembangkan sarana dan prasarana yang dimilikinya. Bahkan pihaknya sudah mengirimkan proposal kepada perpustakaan nasional untuk dapat membantu perpustakaan keliling. Sehingga dapat mensosialisasikan gemar membaca dan melayani masyarakat Palembang. “Kita sudah mengirimkan proposal kepada perpustakaan nasional, insya allah tahun 2011 ini dapat terwujud, kita juga akan menyiapkan hotspot di gedung perpustakaan ini, sehingga pengunjung dapat menikmati layanan internet gratis,”harapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut