Jumat, 25 Juni 2010

123 Siswa Paket C Tidak Lulus

DR Wahidin. PE – Kehadiran jalur program Paket C atau setara dengan pendidikan SMA di tengah masyarakat bisa jadi upaya masyarakat untuk mendapatkan ijazah sederajat SMA di usianya yang sudah tidak lazim lagi untuk mendapatkan pendidikan.
Mendapatkan ijazah Paket C ini memang relatif mudah dibandingkan jika sekolah pada tingkat atas atau SMA. Mulai dari waktu pendidikannya hingga jam pelajaran yang diterapkan pada SMA. Namun untuk mendapatkan Paket C ini, bukan berarti tidak ada ujian. Sama halnya dengan SMA, untuk mendapatkan ijazah pada program Paket C ini, siswanya harus mengikuti ujian yang dilangsungkan dinas pendidikan.
Nah, rupanya ujian Paket C di kota Palembang sudah berlangsung sejak hari Selasa (22/6), dan kemarin (25/6) merupakan hari terakhir ujian program ini. Sebanyak 569 siswa yang mengikuti ujian ini, ada 123 siswa yang tidak lulus.
Hal itu diungkapkan Basni Kasi Paud dan Kesetaraan Disdikpora kota Palembang. Dia mengatakan, pada periode pertama ini ada dua program yang di ujikan yakni Paket C yang setara dengan SMA dan ada juga Paket C yang setara dengan Kejuruan. “Untuk Paket C setara kejuruan ada 4 mata uji yakni PPN, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Matematika,”ujarnya.
Dari ujian yang dilangsungkan, ternyata ada 123 siswa yang tidak lulus alias gagal. Rinciannya 1 orang dari Paket C setara SMA, dan 122 orang Paket C setara kejuruan atau dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Bagi yang tidak lulus pada ujian kali ini, bisa juga memanfaatkan periode ke dua yang akan digelar bulan November. “Bagi yang tidak lulus bisa mengikuti Paket C periode ke 2 yang insya allah akan diselenggarakan bulan November ini,”katanya.
Masih kata Basni, bagi siswa yang tidak lulus pada periode pertama dan kemudian kembali mengikuti Paket C pada periode ke 2, tetap harus mengikuti seluruh mata pelajaran yang diujikan. Hanya saja, nilai yang diambil dari nilai terbaik pada saat mengikuti Paket C periode pertama. “Untuk penilaiannya sendiri kita melibatkan Disdik Sumsel dan Kementrian Pendidikan Nasional. “Untuk Disdik Sumsel sendiri pada saat scanning (pemindaian.red) LJK, sedangkan untuk Kementrian Pendidikan Nasional pada saat scooring atau penilaian,”jelasnya.
Terpisah Astuti Yudo SS tim pusat Badan Akreditasi Nasional (BAN) Pendidikan Non Formal (PNF) saat dibincangi di sela-sela lokakarya dan sosialisasi BAN PNF kepada koran ini mengatakan, Fungsi Paket C adalah memberikan pendidikan bagi masyarakat yang sudah berumur. “Umur dalam pendidikan memang menjadi hal yang penting, jika sudah tua tapi ingin sekolah lagi, pastinya akan malu. Karena itulah ada Paket C ini yang setara pendidikannya dengan SMA,”katanya.
Namun lanjut Astuti, jika siswa SMA yang tidak lulus mengikuti ujian nasional ataupun ujian ulang dan sebagai jalan keluar ikut Paket C, menurutnya itu sudah salah jalur. Karena Paket C ini diperuntukkan bagi masyarakat yang sudah tidak memiliki waktu yang luang untuk belajar. “Tapi saat ini rasanya sudah jarang siswa yang mengikuti Paket C ini, karena jika tidak lulus pada UN bisa diikutsertakan pada ujian susulan atau tambahan,”tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut